Mangrove Center Tuban

Mangrove Center Tuban

Sabtu, 30 Agustus 2014

Studi Banding Dinas Perikanan, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Cirebon ke Mangrove Center Tuban

Nama Mangrove Center Tuban ternyata sudah dikenal di berbagai daerah di nusantara. Hal ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi ini baik untuk berwisata, pelatihan, studi banding, outbound dan sebagainya.   


Salah satunya dilakukan oleh rombongan tamu yang datang dari Kabupaten Cirebon - Jawa Barat ke Mangrove Center Tuban pada hari Selasa, tanggal 26 Agustus 2014.  


Para tamu itu merupakan peserta Studi Banding dari Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan - Kabupaten Cirebon yang dimpin oleh Bapak  H. Muhidin sebagai Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan dan Bapak Ir. Wasman sebagai Kepala Bidang Kehutanan.


Kegiatan ini diikuti oleh 47 peserta yang terdiri dari Kepala Unit Pelaksana Teknis ( UPT ),  Camat, Kelompok Tani, Petugas Penyuluh Lapangan dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ).


Kegiatan studi banding yang dipusatkan di aula Mangrove Center Tuban itu dilakukan untuk menimba ilmu dari Bapak H. Ali Mansyur sebagai perintis Mangrove Center Tuban dan menerapkannya di berbagai daerah di Cirebon. 


Mangrove Center Tuban dipilih sebagai lokasi studi banding karena lokasi ini dianggap merupakan lokasi dengan pengelolaan yang baik. Dalam acara itu dilakukan sesi materi oleh Bapak H. Ali Mansyur, Bapak Harnowo , Bapak H. Muhidin dan Ir. Wasman.


" Di Cirebon untuk dana, hutan, kelompok tani potensi sebenarnya tersedia dan cukup melimpah. Tetapi yang menjadi kendala adalah masih belum ada orang-orang dengan sosok seperti Pak Mansyur, " kata Pak H. Muhidin.


Dalam materinya, Pak Mansyur menyampaikan tentang berbagai persiapan sebelum menanam mangrove.


Di antaranya adalah pemilihan buah mangrove yang baik dan siap disemai, cara menuai, perlakuan, teknik memanen dan menanam dengan cara yang aman. Selain itu juga dijelaskan tentang pentingnya pemilihan lokasi penanaman mangrove yang aman dari ombak dan abrasi. 


Sedangkan pada sesi tanya jawab dari  peserta ada Bapak Dede Darsono sebagai petugas penyuluh lapangan berharap adanya beberapa bibit yang bisa langsung dibawa oleh peserta sebagai oleh-oleh dari Mangrove Center Tuban. 


Kegiatan di aula ini diakhiri dengan sesi penyerahan bingkisan kenangan dari ketua rombongan pada Bapak Ali Mansyur yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. 


Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi istirahat dan bersantai sejenak di Pantai Mangrove Center Tuban sembari menikmati keindahan panorama alam pantainya.


Bapak H. Muhidin dan Ir. Wasman juga menyempatkan diri untuk masuk dan melihat ruangan Broadband Learning Center ( BLC ) di Mangrove Center. 


Keduanya tampak kagum dengan fasilitas di BLC sumbangan dari PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai tempat untuk pelatihan internet gratis bagi warga.


Sebelum pulang, beberapa peserta ada yang berkunjung ke lahan pembibitan tanaman dan membawa beberapa tanaman sebagai oleh-oleh.


Setelah itu, rombongan kemudian berpamitan untuk melanjutkan perjalanan studi bandingnya menuju ke daerah lainnya yaitu Probolinggo, Nganjuk dan Kediri.















Rabu, 20 Agustus 2014

Penerimaan Tamu Ambalan SMAN 1 Bluluk Lamongan Di Mangrove Center Tuban

Ada yang berbeda pada suasana kegiatan Pramuka di kawasan Pantai Mangrove Center Tuban pada sore itu. 



Para pesertanya mengenakan kalung berupa  lembaran kertas yang berwarna merah untuk putri dan kertas berwarna berwarna biru untuk putra. 



Pada kertas itu bertuliskan data tentang nama dan kelas setiap peserta.


Begitulah salah satu gambaran suasana dalam  kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan SMA Negeri 1 Bluluk Lamongan Tahun Pelajaran 2014/ 2015 yang diadakan di Pantai Mangrove Center dari tanggal 20-22 Agustus 2014.

Menurut Kak Bagus Setiawan sebagai salah salah satu Pembina, kegiatan ini diikuti oleh 202 peserta yang terdiri dari siswa dan siswi Kelas 10 dan beberapa Guru Pembina dan senior alumnus.



Kegiatan tahunan ini bertujuan agar peserta bisa memahami Satya dan Dharma Pramuka dan menumbuhkan rasa disiplin, tangggung jawab dan berani untuk siap berkompetisi. Selain itu mereka juga bisa dibanggakan sebagai generasi emas.



Kak Bagus Setiawan juga menyampaikan rasa terima kasih dan kekagumannya pada senior alumnus sekolah ini karena mereka masih mau berperan serta dalam kegiatan ini dan menurutnya itu adalah salah satu kehebatan dan kelebihan dari Pramuka.


Sedangkan dipilihnya Mangrove Center Tuban ini sebagai lokasi acara adalah untuk mendekatkan pada alam sekaligus berwisata di Mangrove Center Tuban. 


Lokasi ini dianggap sebagai lokasi yang tepat dan hebat untuk kegiatan Pramuka baik dari segi fasilitas, tempat, suasana dan keindahan alamnya.



Kegiatan ini dibuka dalam upacara dengan Bapak Drs. Dakelan sebagai Pembina Upacara dan Setyo sebagai  Pradana. 



Dalam upacara ini ditandai dengan pengalungan tanda peserta Penerimaan Tamu Ambalan secara simbolis kepada dua peserta yang diikuti oleh pesertta lainnya serta  penyerahan dan penancapan pusaka Ambalan.



Materi kegiatan yang diadakan dalam acara ini di antaranya adalah PBB, lomba masak, api unggun, survival dan sebagainya. 

















Minggu, 17 Agustus 2014

Diklat Scarf II Pecinta Alam SMK Negeri 2 Lamongan di Mangrove Center - Tuban

Beberapa remaja pada suatu siang tampak sedang merayap di hamparan pasir pantai di kawasan Mangrove Center di daerah Jenu - Tuban , Jawa Timur. Yang menarik, mereka merayap dengan keadaan mata yang tertutup oleh lembaran kain. 


Sebagai penunjuk arah, mereka merayap dalam berbagai posisi dengan mengikuti panduan dari senior yang berdiri di sekitar mereka.


Pada bagian lainnya tampak ada semacam permainan unik di mana  dua orang yang tertutup matanya dalam posisi saling membelakangi sedang bekerja sama untuk memasukkan paku yang digantungkan dalam tali ke dalam sebuah botol. Ada juga  beberapa remaja sedang meniti pada tali-tali yang bergayutan di antara batang pepohonan. 



Di sekitar arena permainan itu terdapat beberapa tenda yang digunakan oleh para peserta untuk berkemah. Tentu bisa dibayangkan betapa berkesannya berkemah dalam naungan pohon cemara dan latar belakang pantai dengan suara debur ombaknya yang tenang. 


Begitulah suasana dalam kegiatan Pendidikan dan Latihan SCARF II - Pecinta Alam SMK Negeri 2 ( PALASDA ) Lamongan yang diadakan  di kawasan Mangrove Center Tuban pada tgl 16 - 17 Agustus 2014.

 

Menurut Bapak M. Adi Putra A.P. , S.Pd sebagai pembina  PALASDA , kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari 15 peserta yunior dan 10 senior.Dipilihnya kawasan Pantai Mangrove Center Tuban ini sebagai lokasi kegiatan Diklat SCARF II  karena di daerah Lamongan belum ada kawasan hutan mangrove atau pantai mangrove. 


Sebenarnya dalam kegiatan ini PALASDA juga berkeinginan untuk bisa menanam mangrove di Mangrove Center Tuban. Tetapi hal itu belum bisa terlaksana karena waktu yang tepat untuk menanam mangrove pada musim penghujan.


Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mengenalkan alam dan lingkungan pada peserta didik tentang kawasan hutan mangrove, memberikan motivasi tentang kelestarian lingkungan dan pengkaderan peserta Diklat Scarf II.


Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menambah wawasan peserta pada lingkungan dan pelestarian hutan mangrove dan memberikan informasi yang sebenarnya tentang kondisi alam di lingkungan aslinya .


Bobbi Setiawan sebagai senior dan alumnus PALASDA tampak sangat antusias dengan kegiatan ini. Remaja ini menuturkan bahwa sebenarnya peminat kegiatan pecinta alam di SMK Negeri 2 Lamongan cukup banyak. Tetapi jumlah itu kemudian berkurang seiring dengan seleksi alam akrena berbagai faktor dan alasan para peminatnya.


Dalam kegiatan ini, Bapak H. Ali Mansyur, S. Ag. sebagai perintis kawasan Mangrove Center Tuban juga berkenan berbagi ilmu, kisah dan pengalamannya dalam merintis dan mengelola Mangrove Center Tuban.


Salah satu sosok peraih Kalpataru tahun 2012 ini berpesan agar kita bisa menjadi orang yang berguna bagi yang lainnya. Beliau juga  menuturkan bahwa keadaan lokasi yang saat itu digunakan untuk kegiatan Diklat Scarf II sangat jauh berbeda pada era tahun 1970 sangat jauh berbeda karena masih berupa pantai dengan sedikit daratan yang terus terabrasi. 


Seiring berjalannya waktu yang disertai dengan kegigihan dan keulatannya, pantai yang terabrasi itu kemudian menjadi kawasan hutan mangrove seluas 56 Hektar yang terdiri dari tiga unit yaitu Unit Budi daya Tambak , Unit Hutan Mangrove untuk kelestarian  hayati dan Unit Kegiatan Rekreasi dan Pembelajaran.


Dari usaha yang dirintis oleh Bapak Ali Mansyur sejak tahun  1971 itulah hingga saat ini kawasan hutan mangrove kemudian berkembang hingga seluas 264 hektar yang berada di berbagai daerah di Kabupaten Tuban.